Barang apa Kabarnya Warnet?


Warnet menjadi satu dari bagian ekosistem pabrik e-sport di Tanah Air. Industri e-sport menjadi satu diantara industri yang naik daun selama pandemi dengan meningkatnya akses masyarakat ke internet.
Sayangnya, warnet sebagai bagian dibanding ekosistem ini tak turut memiliki untung. Anggota Himpunan Pengusaha Warung Internet Indonesia (Hipwindo) Turyana Ramlan mengatakan, pendapatan warnet merosot jauh selama pandemi berlangsung.
“Pendapatan kami terjun bebas selama hampir tiga bulan tidak berfungsi, ” katanya dalam konferensi pers virtual, Rabu (15/7/2020).
Menurut Turyana, itu siap kembali beroperasi dengan mendaftarkan standar protokol kesehatan di masa Adaptasi Kebiasaan Baru.
Menurut laporan Newzoo, perusahaan penyedia data analitik industri game dan e-sport , Asia Tenggara, termasuk Indonesia, menjadi pasar game dengan tumbuh paling cepat di semesta dunia. Pertumbuhannya 22% tiap tarikh. Pendapatan market games di Indonesia tahun 2018 saja mencapai Rp16 triliun.
Lihat Juga
Sementara, dalam semester 2 tahun 2019, terekam 94 persen konsumen game Tanah Air menghabiskan uangnya untuk mengambil aksesori game atau barang virtual. Pengeluaran itu bisa dibilang tertinggi se-Asia Tenggara.
Berdasarkan survei Newzoo tahun 2015, Indonesia menempati posisi pertama sebagai populasi gamer terbesar se-Asia Tenggara secara jumlah 34, 8 juta warga atau 7, 7? ri mutlak populasi Indonesia. Jumlah ini dipercaya terus bertambah.
Apalagi, di kala hampir semua sektor industri terdampak akibat pandemi Covid-19, industri e-sport justru masuk ke pada kategori potential winner . Sayangnya, kondisi itu tak ikut dirasakan oleh pengelola warnet, khususnya kelas UKM. Adanya kebijaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat mereka terpaksa menutup usahanya. Hingga saat ini, belum tersedia kepastian kapan mereka dapat balik membuka usaha.