Skip to content

dua Hal Ini Sangat Dibutuhkan Umum Ketika Pandemi COVID-19

Posted byBryan Cooper October 8, 2020

VIVA   – Semenjak DKI Jakarta menerapkan kembali pemisahan sosial berskala besar (PSBB) kelanjutan tinggi penularan pandemi COVID-19, permintaan obat dan vitamin mengalami lonjakan yang signifikan.

Belum tersedianya vaksin COVID-19 yang era ini masih tahap pengujian memproduksi obat-obatan dan vitamin menjadi kepercayaan masyarakat untuk menjaga kesehatan dalam tengah pandemi selama PSBB.

Baca: Pemilik Startup Jangan Lakukan Ini saat Pandemi

Industri farmasi berupaya untuk menutup kebutuhan tersebut dengan menggenjot persediaan keduanya. Tapi ada yang menghambat. Suplai terbatas, pendistribusian yang tak merata, serta kecepatan menjadi sekatan bagi banyak perusahaan farmasi, jalan untuk pengiriman ke apotek maupun konsumen.

Menurut kongsi teknologi kesehatan, mClinica, permintaan obat-obatan dan vitamin melonjak lebih lantaran 100 persen jika dibandingkan sebelum pandemi.

Berdasarkan inspeksi yang mereka lakukan bahwa seruan yang tinggi ini salah satunya disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang merasa lebih aman dan damai untuk membeli obat dari apotek alih-alih berobat ke rumah rendah.

Dengan diberlakukannya PSBB maka kebanyakan karakter lebih memilih untuk konsultasi kesehatan secara online, sementara obat-obatannya dikirim dari apotek ke tempat tinggal.

Menurut Logistics Manager mClinica, Aditya Wicaksono, pengiriman on-time mClinica menyusun dari 60 ke 95 tip melalui kerja sama dengan delivery on-demand milik Lalamove.

“ Delivery on-demand sangat cocok dengan model usaha kita di mana pengiriman dengan kita butuhkan setiap harinya menyesuaikan di hari itu. Lalamove memberikan kriteria-kriteria yang kita butuhkan untuk pengiriman. Baik dari segi on-demand delivery , tim support yang responsif, dan tarif kompetitif, ” ungkap Aditya, Kamis, 8 Oktober 2020.

Selain itu, fitur multi-stop Lalamove serupa membantu mClinica melakukan pengiriman keinginan medis ke 80-100 apotek di setiap harinya dengan efisien baik sebab segi waktu maupun tenaga kerja.

Baca pula: Pandemi COVID-19 Masih Mewabah, Usaha Startup Lokal Justru Merekah

Dari sisi pemasokan suplai medis, Aditya mengaku bila mClinica mengembangkan SwipeRx untuk mendigitalisasi sistem distribusi obat untuk membantu ahli farmasi dan apoteker lokal. “Lewat platform ini apotek dan ahli farmasi bisa melakukan logistik ulang stok dengan lebih semoga dan transparan, ” jelasnya.

Hal yang sama diungkapkan perusahaan farmasi Century. Menurut Regional Operations Manager Century, Syarmini, permintaan obat-obatan, vitamin serta hand sanitizer meningkat drastis sejak ditetapkannya kembali PSBB dalam ibu kota.

Bersaingan dengan meningkatnya permintaan, vaksin dengan kabarnya baru akan tersedia pada tahun depan membuat perusahaan farmasi dan apotek harus siap waspada menyediakan obat-obatan dan vitamin yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Untuk dapat melayani kebutuhan tersebut selagi menunggu vaksin tiba, Century sudah mempersiapkan mulai dari suplai, operasional, maupun logistik. Selain tersebut, fitur round-trip Lalamove juga memungkinkan Century untuk tetap menerapkan sistem pembayaran menggunakan mesin electronic data capture (EDC) bahkan saat melakukan pengiriman.

“Ketepatan waktu pengiriman serta kurirnya yang selalu tersedia membuat proses pengiriman barang kami siap lebih efisien. Sistemnya pun praktis sehingga memudahkan kita, ” rata Syarmini.

Tags:

Post navigation

Previous Post Previous post:
Segini Harga Mikrofon yang Dimatikan Puan Maharani
Next Post Next post:
Nusantara Kenakan Pajak Digital ke Alibaba dan Microsoft
Top