Skip to content

Keberhasilan China Tangani COVID-19 Diakui Profesor Oxford

Posted byBryan Cooper September 22, 2020

VIVA   –  China tidak lepas dari tudingan sebagai negara pengantar Virus Corona COVID-19 ke seluruh dunia. Meski selalu dituding, namun China sukses menghentikan penularan COVID-19 selama enam bulan terakhir.

Dari laporan sebuah studi selama 50 hari pertama sesudah munculnya pandemi, China mendapati 700 ribu kasus positif COVID-19.

Namun itu berubah pada 19 Maret 2020, di mana ketika Komisi Kesehatan Nasional China mengumumkan hanya ada 34 kasus baru dan asalnya dari sungguh negeri.

Selain itu, sejak 22 Februari lalu, yang merupakan angka sempurna positif COVID-19 yaitu 1. 451 kasus, pemerintah setempat belum sudah melaporkan lebih dari 1. 000 diagnosa per harinya.

Saat ini laporan positif COVID-19 di China per harinya selalu rendah, seperti yang terjadi pada 17 September 2020, di mana hanya 41 orang terinfeksi virus tersebut.

Jumlah ini jelas jauh berbeda dengan negara lain, misalnya India mencapai 97. 894 kasus. Secara global terdapat 30, 2 juta kasus membangun COVID-19 sampai saat ini, serta hanya 90. 297 orang dengan terinfeksi berada di China.

Untuk nilai kematian yang terdapat di jati Tirai Bambu itu menyumbang 4. 737 dari total 946. 685 orang di dunia. Semua kejadian itu sangat kecil jika dibandingkan dengan populasi China yang mencapai lebih dari 1, 4 miliar orang.

China memang langsung bergerak cepat untuk menekan penularan COVID-19. Mengutip laman Newsweek , Selasa, 22 September 2020, salah satu kunci keberhasilannya adalah pemberlakuan seluruh kesibukan di rumah bagi 760 juta masyarakatnya.

Alhasil, kebijakan tersebut memakan korban, di mana tempat publik di 220 tanah air, transportasi antar kota pada 136 kota, dan 219 kota travelling tidak ada kegiatan sama sekadar.

Selain itu juga China membangun rumah sakit pada beberapa hari dan melakukan pengetesan serta contact tracing. China pula memberlakukan penutupan sekolah, mengisolasi karakter terduga dan terkonfirmasi COVID-19 dengan ketat.

“Langkah pengoperasian China berhasil memutus jaringan penularan dengan mencegah kontak antar orang yang terkena dan rentan, ” ungkap Profesor Zoologi dari Oxford Martin School, University of Oxford, Christopher Dye.

Tatkala Profesor Ilmu edokteran dan Kesehatan Global dari Duke University, Shenglan Tang, mengatakan jika kehidupan masyarakat di beberapa tempat sudah berangkat membaik.

Meski penerapan masker masih dianjurkan untuk pada tempat umum. Ia juga mengibaratkan penanganan di dua negara lulus seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Tang mengatakan jika pemerintah China telah melakukan pekerjaan unggul mengontrol pandemi sejak akhir Januari lalu.

“Hal penting lainnya adalah masyarakat China mempunyai kepercayaan penuh kepada pemerintahnya dan mau bekerja sama dengan memberi rekomendasi pemerintah dan ahli, ” jelas Tang.

Tags:

Post navigation

Previous Post Previous post:
Rusia Punya Daerah Jajahan Baru
Next Post Next post:
Bill Gates Pernah Dilempar Botol Sebab Mendiang Ayahnya
Top